Sabtu, 30 Juni 2012

Backpacker part I: Pulau Sempu, Malang

1.   Prepare
persiapan sudah cukup lengkap mulai dari barang – barang ringan sampai barang berat. Kita berangkat ke sempu cuma 2 orang, barang – barang yang di bawa ga terlalu banyak.
Uang secukupya
Senter 2 buah
Golok
Tambang
Kompor gas kecil + tempat masaknya + mangkuk kecil buat mie
Air  4 botol besar
Obat
Mie buat makan + kopi buat menghangatkan tubuh
Kita ga bawa tenda soalnya di sendang biru ada tempat penyewaan tenda. Kirain emang bener ada, eeehhh ternyata tempat sewa tenda tu di deket stasiun baru Malang. Untungnya di sendang biru ada terpal + matras, ya udah kita sewa aja terpal sama matrasnya dari pada harus ke kota malang kan jauh. Lumayan lah terpal sama matras juga dari pada ga ada



 tenda kita nih.. hehehe....

2.       Perjalanan menuju Pulau Sempu
berangkat dari bandung menuju malang pake kereta Malabar express. Rencana jalur keberangkatan dari stasiun bandung – stasiun baru malang – Gadang (angkot LG) – Turen (elf/biasa di sebut bison) – sendang biru (angkot carry warna biru muda) – pulau sempu (perahu motor). Rencana berubah pas kita ngobrol sama orang malang di kereta, kalo kita pake jalur yang kita rencanain itu sampai di sempu bakalan lama tapi biaya murah. Karena kita dikejar waktu takut kesorean sampai di sempu jadi kita ambil jalur cepat. Stasiun bandung – stasiun lama malang – turen (pake ojek) dan selanjutnya sama kaya rencana awal. Ternyata jalur ini emang lebih cepat tapi lebih mahal 15rb.
Berangkat dari bandung jam 15.30 (kereta Malabar express Cuma sekali jalan sehari)
Sampai di stasiun lama malang jam 08.00
Di teruskan ke turen pake ojek dan sampai di turen jam 08.30, harusnya sampai jam 08.15, soalnya kita harus nyari kaset dulu buat handycam, dan tukang ojek itu bersedia mengantar kita nyari kaset itu.
Di pasar turen makan siang dulu sambil nunggu mobil ke sendang biru penuh. Selesai makan kita langsung berangkat jam 09.30, ternyata angkot kosong, cuma ada 6 orang. Kita ga langsung di antar ke sendang biru tapi di pindahin ke angot lain, tapi walaupun gitu kita tetep sampai sendang biru tepat waktu jam 11.00 dan dengan keadaan selamat.
Sebelum berangkat ke pulau sempu kita harus ijin dulu ke pengurus pulau sempu itu karena kalo ga ijin, nelayan ga akan mau nganter ke pulau sempu. Setelah panjang lebar mendengarkan pembicaraan pengurus itu akhirnya kita diberi ijin dengan syarat – syarat yang sudah disepakati + uang pelican (ciri khas negara kita) hehehe..

3.       Perjalanan menuju Segara Anakan
Jam 13.00 pun kita berangkat dari pantai sendang biru naik perahu motor menuju teluk semut. Dari teluk semut kita berjalan menuju segara anakan dengan jalan yang lumayan berlumpur karena malamnya hujan, jadi trek cukup berat. Di jalan kita ketemu rombongan lain yang selesai ngecamp di segara anakan maupun yang cuma bolak – balik (pagi berangkat sore balik). Kita berangkat dari teluk semut ke segara anakan butuh waktu 1 jam saja.

4.       Kegiatan di Segara Anakan
Sampai di segara anakan disuguhi pantai yg begitu indah dengan pasir putihnya. Ga mikir apapun simpan barang bawaan lepas baju dan langsung mandi di pantai itu karena keadaan kita yang cukup kotor karena lumpur. Setelah puas berenang kita langsung memasang tenda dan makan. Sedikit foto – foto di pantai untuk kenang – kenangan. Malam pun tiba, angin cukup keras menghantam air laut dan cukup dingin menusuk tubuh kita. Malam itu kita hanya berdua di segara anakan, tidak ada rombongan lain yang nge camp. Suasana mulai aneh ketika teman saya mengucapkan kata – kata kotor dari mulutnya. Pada saat mau tidur ada sedikit gangguan yang mengganggu teman saya. Tapi akhirnya kita berdua bisa tidur walaupun tidak nyenyak.

 liat ada yg aneh ga gambar di atas  ????



  





 
5.       Perjalanan menuju sendang biru
Pagi jam 03.30 kita terbangun karena suara hujan. Air hujan pun sedikit masuk ke dalam tenda dan kita membereskan barang – barang biar ga kehujanan.

 gini nih kalo sempu lagi ujan...

gini nih kalo sempu lagi ujan...

gini nih kalo sempu lagi ujan...

Jam 07.00 hujan semakin membesar dan kami memutuskan untuk pergi pulang dengan keadaan hujan karena takutnya hujan tidak berhenti sampai sore. Setelah membereskan barang – barang kita langsung bergegas pulang, tidak lupa kami membawa kembali sampah – sampah bekas kita karena kita harus menjaga agar alam kita tetap bersih. Jalan saat itu sangat licin dan berlumpur karena hujan, kita pun jalan dengan sangat hati – hati karena takut jatuh. Banyak sekali pohon – pohon besar yang tumbang yang menghalangi jalan kita. Sedikit kesulitan mencari jalan karena terhalang pohon, tapi kita tidak mengambil jalan lain, kita melompati pohon tumbang itu karena jika kita melewati jalur lain, kemungkinan besar akan tersesat. Tidak lama kita pun sampai di teluk semut dan menempuh waktu hanya 2 jam saja saat keadaan hujan. Tidak lama datang perahu yang menjemput kita dan kita pun langsung naik ke perahu itu. Sampai di sendang biru kita mandi di kamar mandi umum dan membeli sedikit peralatan mandi karena kita tidak membawanya.

6.       Perjalanan pulang
Setelah mengembalikan terpal + matras dan pamitan kepada penjaga pulau sempu itu kita langsung pulang. Karena lapar kita pun mencari makan dulu sekaligus menunggu angkot yang akan kita gunakan menuju ke turen. Setelah cukup lama menunggu angkot tak kunjung tiba, kita pun memutuskan untuk menggunakan ojek sampai menemukan angkot jurusan turen. Tidak lama di perjalanan kita menemukan angkot dan kita pun langsung naik angkot itu. Awalnya penumpang masih sedikit, hanya sekitar 6 orang tapi lama – lama angkot semakin penuh mencampai 23 orang dengan anak kecil. Bayangkan saja mobil carry kecil di isi 23 orang. Di barisan supir pun di isi 4 orang, jok supir 2 orang dan jok penumpang 2 orang. Gila tuh supir bisa bawa angkot dengan keadaan satu jok 2 orang. Emang tuh angkot tidak berkeprimanusiaan, sampai kita tidak bisa bergerak sama sekali. Setelah menunggu cukup lama akhirnya sampai di pasar turen. Mungkin perjalanan pulang untuk selanjutnya ga perlu saya ceritakan karena kita jalan – jalan dulu ke Surabaya dan Jogjakarta.

7.       Biaya transportasi yang dikeluarkan/orang
Kereta Malabar Express Rp 125.000 (2x)
Ojek stasiun lama – turen Rp 25.000
Angkot turen – sendang biru Rp 15.000 (2x)
Perahu sendang biru – pulau sempu Rp 50.000 (sewa perahu Rp 100.000 karena kita ber 2 jadi biaya di bagi 2)
Ojek sendang biru – menemukan angkot jurusan turen Rp 15.000
Turen – gadang Rp 4.000
Gadang – Stasiun baru malang Rp 4.000
Total biaya yang dikeluarkan (Rp 125.000 x 2) + (Rp 25.000) + (Rp 15.000 x 2) + (Rp 50.000) + (Rp 15.000) + (Rp 4.000) + (Rp 4.000) = Rp 378.000

Selamat berpetualang kawan, di jamin ga akan nyesel.



READ MORE - Backpacker part I: Pulau Sempu, Malang

Mengenai Saya

Foto saya
seorang mahasiswa Widyatama yang memiliki tujuan hidup @openk_