Sabtu, 15 Desember 2012

Backpacker Part III: Dieng, Wonosobo

Petualangan kali ini adalah Rubber Tramps yaitu bertualang menggunakan kendaraan, tapi tetep menggendong carrier. Rencana awal saya berangkat sendiri menuju dieng tapi ada satu teman saya yang pengen ikut, jadi berangkat berdua menggunakan kendaraan pribadi saya Kawasaki KLX.

ini kendaraan yang kita tunggangi Kawasaki KLX


 to be continued . . . . . (nonton persib dulu)















READ MORE - Backpacker Part III: Dieng, Wonosobo

Jumat, 14 Desember 2012

Backpacker Part II: Pantai Klayar, Pacitan

Bermula dari kebosanan yang melanda diriku karena kuliah yang begitu padat dengan tugas-tugasnya yang tanpa henti menusuk-nusuk pikiranku, ditambah status jomblo yang membuat diriku semakin pusing (puitis tapi ngenes). Saya bersama teman-teman (mahasiswa widyatama) merencanakan untuk bertualang ke sebuah tempat yang masih jarang dikunjungi, bahkan hanya segelintir orang-orang sekitar pacitan & jogja yang mengetahui tempat ini. Tempat indah ini bernama Pantai Klayar yang berlokasi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Awalnya kami akan melakukan trip ini 6 orang (termasuk saya). Seperti petualangan saya sebelumnya, rencana yang pergi ke Klayar 6 orang tapi hanya 2 orang saja yang jadi berangkat yaitu saya Openk bersama teman seram saya Anthony a.k.a Tebo.. hadeuuuuhhh!!! Udah ga aneh buat saya kebiasaan teman-teman saya kalo diajak backpacking.. jawaban mereka pasti yuk yuk yuk yuk kita berangkat!!! cuma jawab doang tapi realisasinya nihil.. nol besar!!!

Mari kita mulai saja pengalaman backpacker saya dan teman saya dari mulai berangkat sampai pulang.
Kita berangkat akhir bulan Juni setelah selesai UAS yang menguras otak. Berangkat dari Bandung yang awalnya mau pake kereta ekonomi, berhubung PT KAI mengubah aturan pemesanan tiket yang harus pesan seminggu sebelum keberangkatan. Kita ga dapet tiket pergi, yaudah beli tiket pulang aja daripada harus pake transportasi lain atau pake kereta bisnis/eksekutif kan mahal.. hehe.. Akhirnya kita berangkat menggunakan bus Budiman AC dari Bandung menuju Jogjakarta. Oh iya sebelum berangkat kita telepon jasa penyewaan motor dulu yang ada di jogja untuk digunakan perjalanan dari jogja menuju Pantai Klayar Pacitan. Jasa Sewa motor yang kami gunakan adalah Pamitran Tour, recomended banget tuh, udah murah, prosesnya ga ribet lagi, syaratnya kita cuma harus nunjukin Kartu Mahasiswa, SIM dan KTP. Pihak Penyewa hanya mengambil Kartu Mahasiswa dan KTP sebagai jaminan. Yang paling enak, meraka mengantar motornya ke tempat yang kita mau, jadi kita ga perlu nyari tempat mereka untuk ambil motornya hehehe....

Lanjut lagi...
Berangkat dari Terminal Cicaheum Bandung jam 18.00, berhubung ngaret busnya jadi kita berangkat jam 19.00.. ciri khas negeri kita ga pernah bisa tepat waktu.. tp ga apa-apa lah udah biasa hehe.. Malamnya kita berhenti di Kota Banjar untuk makan malam (naik bus ini dikasih makan gratis 1x). Sampai di Terminal Giwangan Jogja jam 05.30. Kita istirahat sebentar di warung dekat pintu masuk terminal untuk sarapan pagi sekaligus mandi biar segerrrr. Kita di warung sampai pihak Pamitran nganterin motornya untuk kami sewa yaitu jam 08.00 (Pamitran Tour buka jam 07.30)

Setelah motor datang kita langsung urus persyaratan untuk sewa dan langsung caawwwww berangkat ke Pantai Klayar. Seperti petualangan sebelumnya saya mengandalkan Gadget tercinta saya yaitu Android untuk mendukung perjalanan yang kita tempuh karena membutuhkan GPS. Jalan ke Pacitan sangat muluuusssss semulus paha Ameri Ichinose karena pacitan adalah kampung halaman bapak SBY (masa jalan yang mulus cuma untuk kampung orang-orang penting saja? sementara kita masyarakat biasa yang sudah patuh bayar pajak tidak diberikan fasilitas yang nyaman? hemeh...sudah lah ga perlu dibahas)

motor yang kita sewa dari Pamitran Tours

Jalur yang kita tempuh adalah Jogja - Wonosari - Pracimantoro - Giritontro - Donorojo - Klayar.
Saran saya, pada saat sampai di Donorojo kalo ga salah (maaf kalo salah soalnya agak lupa hehehe) pokonya bakalan ada plang besar gambar SBY dengan tulisan kampung halaman SBY, setelah itu bakalan ketemu jalan aspal yang mulus, lebar dan luruussss, nanti sebelah kanan bakalan ada plang "belok kanan pantai klayar" kalian jangan belok kanan tapi lurus aja terus menuju arah kota pacitan sampai ketemu pertigaan yang belok kiri solo dan kanan kota pacitan, ambil kanan. Nanti bakalan ada plang lagi belok kanan pantai klayar, naahhh baru belok kanan. Kenapa jangan lewat jalur ke klayar yang pertama? Soalnya kita lewat belokan pertama itu, udah jalannya jelek puluhan kilometer, ehhh di tengah-tengah perjalanan (tempat sepi) kita dibegal/garong/dirampok oleh bapak-bapak, lebih parah lagi si bapak itu pegang celurit dan menodongkan celurit itu kemuka saya sambil bilang "hey mau kemana? minta uang 10 ribu".. berhubung golok saya ada di paling dalam carrier jadi yaa pasrah aja, setelah dinego akhirnya bapak itu mau dikasih duit 4 ribu.. ga apa lah daripada kepala kita dibuntungin celurit..

Sampai di Pantai Klayar saya ga bisa ngomong apa-apa, cuma bisa menatap keindahan pantai yang luar biasa sambil nyalangap (menganga) dan dalam hati berkata "Apakah saya ini sedang di Indonesia?" Subhanallah pantainya begitu indah, Indonesia Indonesia Indonesia... keindahan pantai ini terletak di tanah air kita INDONESIA.

keindahan pantai klayar dari atas


Sampai di Pantai Klayar jam 12.30. Di pantai Klayar tidak ada penginapan, yang ada hanyalah warung, toilet umum dan mushola. Kita membawa tenda sendiri untuk menginap semalam dipinggir pantai yang kita dirikan di parkiran. Di desa sebelum masuk pantai klayar, masyarakatnya masih buang air di sembarang tempat, apakah itu di pinggir jalan ataupun di kebun, bukan di tempat pembuangan seharusnya yaitu toilet.

kurang lebih artinya jangan buang air besar disini

Setelah turun ke pinggir pantai saya langsung beristirahat sebentar sambil menitipkan barang bawaan kita. Saya langsung memilih warung makan Bu Sumi yang terkenal sangat baik, dan kenyataannya memang sangat baik. Saya dikasih gratis minyak tanah dan garam, padahal kita udah maksa untuk membayar itu tapi bu sumi ga mau terima uang dari kita, sungguh baik hati bu sumi, suaminya, anaknya dan cucunya. Satu keluarga bu sumi saya doakan masuk surga semuanya amiinnn.... sambil nunggu sore tiba saya foto-foto dulu. Jam 6 sore kita langsung pasang tenda di dekat pohon kelapa.

ini dia warung makan Bu Sumi yang super baik

tenda kita dibawah pohon kelapa hahaha (foto diambil jam 05.30 pagi)

Pengunjung Pantai Klayar masih sedikit, dari siang sampai sore pengunjung hanya sekitar 30 orang. Karena belum banyak yang tau tempat ini. Dilihat dari plat nomor kendaraan yang mereka gunakan, meraka yg datang adalah orang jogja, solo dan kota-kota sekitarnya yang dekat dengan pacitan. Sementara yang datang dari luar provinsi hanya kita berdua. Keren ga tuuhhh??? hehehe
Di pantainya ga perlu saya ceritakan kayanya.. lihat foto aja sebagai bukti keindahan Pantai Klayar

Speechless

Sepi kan

indahnya pantai klayar

ini yang dinamakan dengan seruling laut

jangan coba coba berenang disini kalo kalian masih sayang nyawa kalian

Malam hari di pantai klayar sangat menegangkan apalagi kita bermalam hari kamis (malam jumat hiii....) untung saja ada pengunjung lain yang datang di malam hari walaupun mereka tidak menginap, hanya datang sambil makan-makan dan minum-minum di pinggir pantai.

Matahari pun menampakan sinarnya, kami bergegas merapikan tenda karena tempat kami dirikan tenda adalah tempat parkir, jadi kalo ada pengunjung yang datang akan merasa terganggu oleh tenda kita. Jam 06.30 pagi kami berangkat menuju Goa Gong dan sampai di Goa Gong jam 07.00 pagi karena jaraknya cukup dekat dan jalan menuju Goa Gong pun cukup mudah karena ada petunjuk arahnya.

Ternyata kita kepagian di Goa Gong karena buka jam 08.00 (mungkin terlalu semangat ya hehehe...)
Di dalam Goa Gong sangat panas suhunya dan pengunjung hanya ada 4 orang termasuk kami. Cukup menyeramkan di dalam Goa Gong. Saat kami foto-foto di dalam, foto pertama sukses tapi jepretan selanjutnya nihil, gelap semua hasilnya, padahal udah pake flash dan cahaya penerangan lainnya. Mungkin penunggunya terganggu kali ya karena kita datang kepagian (ganggu tidur mereka hehehe....)

Goa Gong

Pintu masuk Goa Gong disuguhi dengan patung yang sangat menyeramkan

Hanya foto ini yang berhasil diambil di dalam Goa Gong

Hanya sebentar saja kita mengunjungi Goa Gong karena suasananya yang kurang nyaman dan suhunya yang sangat panas yg membuat kita mandi keringat. Oh iya sekedar tips kalo mau masuk Goa Gong, ada yang menawarkan guide dan sewa senter, lebih baik ga perlu, kalian bawa senter sendiri dan ga perlu menggunakan jasa guide. Mahal berooo!!!

Dari Goa Gong kita langsung balik ke Jogja dan menggunakan jalur lain, bukan jalur awal saat kita dirampok hahahaha.... Jalur pulang ini lebih cepat dan jalannya pun sangat muluuussssss..
Cukup sekian kisah seru perjalanan kita karena sesampainya di Jogja kita menginap semalam di kontrakan temannya Tebo partner saya yang seram hahahaha.....

Stasiun Lempuyangan Jogjakarta

Rincian biaya perjalanan per orang:
Tiket Bus Budiman AC Bandung-Jogja Rp. 90,000
Sewa motor di Pamitran Tours 2 hari Rp. 60,000 (karena boncengan jadi dibagi dua yg harusnya Rp. 120,000 untuk 2 hari)
Bensin Rp. 20,000 (karena boncengan jadi dibagi dua yg harusnya Rp. 40,000)
Tiket masuk Pantai Klayar per orang hanya Rp 2,000 dan motor Rp 3,000 jadi per orang Rp 3,500
Tiket masuk Goa Gong Rp 5,000
Tiket kereta ekonomi Pasundan Jogja-Bandung Rp 35,000
Total biaya per orang Rp. 213,500
Untuk makan atur-atur aja sendiri cari yang murah kaya angkringan hehehehe.....

Sekian petualangan saya di Pantai Klayar yang indah dan eksotis. Kalo ada yang mau tanya-tanya silahkan tanya di Twitter @openk_ atau Facebook openk

SALAM BACKPACKER


READ MORE - Backpacker Part II: Pantai Klayar, Pacitan

Sabtu, 30 Juni 2012

Backpacker part I: Pulau Sempu, Malang

1.   Prepare
persiapan sudah cukup lengkap mulai dari barang – barang ringan sampai barang berat. Kita berangkat ke sempu cuma 2 orang, barang – barang yang di bawa ga terlalu banyak.
Uang secukupya
Senter 2 buah
Golok
Tambang
Kompor gas kecil + tempat masaknya + mangkuk kecil buat mie
Air  4 botol besar
Obat
Mie buat makan + kopi buat menghangatkan tubuh
Kita ga bawa tenda soalnya di sendang biru ada tempat penyewaan tenda. Kirain emang bener ada, eeehhh ternyata tempat sewa tenda tu di deket stasiun baru Malang. Untungnya di sendang biru ada terpal + matras, ya udah kita sewa aja terpal sama matrasnya dari pada harus ke kota malang kan jauh. Lumayan lah terpal sama matras juga dari pada ga ada



 tenda kita nih.. hehehe....

2.       Perjalanan menuju Pulau Sempu
berangkat dari bandung menuju malang pake kereta Malabar express. Rencana jalur keberangkatan dari stasiun bandung – stasiun baru malang – Gadang (angkot LG) – Turen (elf/biasa di sebut bison) – sendang biru (angkot carry warna biru muda) – pulau sempu (perahu motor). Rencana berubah pas kita ngobrol sama orang malang di kereta, kalo kita pake jalur yang kita rencanain itu sampai di sempu bakalan lama tapi biaya murah. Karena kita dikejar waktu takut kesorean sampai di sempu jadi kita ambil jalur cepat. Stasiun bandung – stasiun lama malang – turen (pake ojek) dan selanjutnya sama kaya rencana awal. Ternyata jalur ini emang lebih cepat tapi lebih mahal 15rb.
Berangkat dari bandung jam 15.30 (kereta Malabar express Cuma sekali jalan sehari)
Sampai di stasiun lama malang jam 08.00
Di teruskan ke turen pake ojek dan sampai di turen jam 08.30, harusnya sampai jam 08.15, soalnya kita harus nyari kaset dulu buat handycam, dan tukang ojek itu bersedia mengantar kita nyari kaset itu.
Di pasar turen makan siang dulu sambil nunggu mobil ke sendang biru penuh. Selesai makan kita langsung berangkat jam 09.30, ternyata angkot kosong, cuma ada 6 orang. Kita ga langsung di antar ke sendang biru tapi di pindahin ke angot lain, tapi walaupun gitu kita tetep sampai sendang biru tepat waktu jam 11.00 dan dengan keadaan selamat.
Sebelum berangkat ke pulau sempu kita harus ijin dulu ke pengurus pulau sempu itu karena kalo ga ijin, nelayan ga akan mau nganter ke pulau sempu. Setelah panjang lebar mendengarkan pembicaraan pengurus itu akhirnya kita diberi ijin dengan syarat – syarat yang sudah disepakati + uang pelican (ciri khas negara kita) hehehe..

3.       Perjalanan menuju Segara Anakan
Jam 13.00 pun kita berangkat dari pantai sendang biru naik perahu motor menuju teluk semut. Dari teluk semut kita berjalan menuju segara anakan dengan jalan yang lumayan berlumpur karena malamnya hujan, jadi trek cukup berat. Di jalan kita ketemu rombongan lain yang selesai ngecamp di segara anakan maupun yang cuma bolak – balik (pagi berangkat sore balik). Kita berangkat dari teluk semut ke segara anakan butuh waktu 1 jam saja.

4.       Kegiatan di Segara Anakan
Sampai di segara anakan disuguhi pantai yg begitu indah dengan pasir putihnya. Ga mikir apapun simpan barang bawaan lepas baju dan langsung mandi di pantai itu karena keadaan kita yang cukup kotor karena lumpur. Setelah puas berenang kita langsung memasang tenda dan makan. Sedikit foto – foto di pantai untuk kenang – kenangan. Malam pun tiba, angin cukup keras menghantam air laut dan cukup dingin menusuk tubuh kita. Malam itu kita hanya berdua di segara anakan, tidak ada rombongan lain yang nge camp. Suasana mulai aneh ketika teman saya mengucapkan kata – kata kotor dari mulutnya. Pada saat mau tidur ada sedikit gangguan yang mengganggu teman saya. Tapi akhirnya kita berdua bisa tidur walaupun tidak nyenyak.

 liat ada yg aneh ga gambar di atas  ????



  





 
5.       Perjalanan menuju sendang biru
Pagi jam 03.30 kita terbangun karena suara hujan. Air hujan pun sedikit masuk ke dalam tenda dan kita membereskan barang – barang biar ga kehujanan.

 gini nih kalo sempu lagi ujan...

gini nih kalo sempu lagi ujan...

gini nih kalo sempu lagi ujan...

Jam 07.00 hujan semakin membesar dan kami memutuskan untuk pergi pulang dengan keadaan hujan karena takutnya hujan tidak berhenti sampai sore. Setelah membereskan barang – barang kita langsung bergegas pulang, tidak lupa kami membawa kembali sampah – sampah bekas kita karena kita harus menjaga agar alam kita tetap bersih. Jalan saat itu sangat licin dan berlumpur karena hujan, kita pun jalan dengan sangat hati – hati karena takut jatuh. Banyak sekali pohon – pohon besar yang tumbang yang menghalangi jalan kita. Sedikit kesulitan mencari jalan karena terhalang pohon, tapi kita tidak mengambil jalan lain, kita melompati pohon tumbang itu karena jika kita melewati jalur lain, kemungkinan besar akan tersesat. Tidak lama kita pun sampai di teluk semut dan menempuh waktu hanya 2 jam saja saat keadaan hujan. Tidak lama datang perahu yang menjemput kita dan kita pun langsung naik ke perahu itu. Sampai di sendang biru kita mandi di kamar mandi umum dan membeli sedikit peralatan mandi karena kita tidak membawanya.

6.       Perjalanan pulang
Setelah mengembalikan terpal + matras dan pamitan kepada penjaga pulau sempu itu kita langsung pulang. Karena lapar kita pun mencari makan dulu sekaligus menunggu angkot yang akan kita gunakan menuju ke turen. Setelah cukup lama menunggu angkot tak kunjung tiba, kita pun memutuskan untuk menggunakan ojek sampai menemukan angkot jurusan turen. Tidak lama di perjalanan kita menemukan angkot dan kita pun langsung naik angkot itu. Awalnya penumpang masih sedikit, hanya sekitar 6 orang tapi lama – lama angkot semakin penuh mencampai 23 orang dengan anak kecil. Bayangkan saja mobil carry kecil di isi 23 orang. Di barisan supir pun di isi 4 orang, jok supir 2 orang dan jok penumpang 2 orang. Gila tuh supir bisa bawa angkot dengan keadaan satu jok 2 orang. Emang tuh angkot tidak berkeprimanusiaan, sampai kita tidak bisa bergerak sama sekali. Setelah menunggu cukup lama akhirnya sampai di pasar turen. Mungkin perjalanan pulang untuk selanjutnya ga perlu saya ceritakan karena kita jalan – jalan dulu ke Surabaya dan Jogjakarta.

7.       Biaya transportasi yang dikeluarkan/orang
Kereta Malabar Express Rp 125.000 (2x)
Ojek stasiun lama – turen Rp 25.000
Angkot turen – sendang biru Rp 15.000 (2x)
Perahu sendang biru – pulau sempu Rp 50.000 (sewa perahu Rp 100.000 karena kita ber 2 jadi biaya di bagi 2)
Ojek sendang biru – menemukan angkot jurusan turen Rp 15.000
Turen – gadang Rp 4.000
Gadang – Stasiun baru malang Rp 4.000
Total biaya yang dikeluarkan (Rp 125.000 x 2) + (Rp 25.000) + (Rp 15.000 x 2) + (Rp 50.000) + (Rp 15.000) + (Rp 4.000) + (Rp 4.000) = Rp 378.000

Selamat berpetualang kawan, di jamin ga akan nyesel.



READ MORE - Backpacker part I: Pulau Sempu, Malang

Mengenai Saya

Foto saya
seorang mahasiswa Widyatama yang memiliki tujuan hidup @openk_